Kamis, 05 September 2019

Ibadah Puasa Di Bulan Muharram

🌍 BimbinganIslam.com
Rabu, 04 Muharram 1441 H / 04 September 2019 M
👤 Ustadz Ratno Abu Muhammad, Lc
📗 Serial Bulan Muharam 1441H
🔊 Halaqah 03| Ibadah Puasa Di Bulan Muharam
⬇ Download audio: bit.ly/Muharam1441-H3
〰〰〰〰〰〰〰

*IBADAH PUASA DI BULAN MUHARRAM*

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد الله و صلاة و سلم على رسول الله و على أله و أصحابه ومن تبعهم بإحسان الى يوم القيامة أما بعد

Sahabat Bimbingan Islām yang semoga selalu dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Kehidupan dunia ini tujuannya adalah untuk beribadah.

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

_“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”_

(QS Adz Dzāriyāt: 56)

Bekerja membuahkan bekal akhirat dan untuk mengapai jannah, itulah tujuan kehidupan kita.

Dan Alhamdulillāh, kita semua diberikan banyak bonus oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla sehingga kita bisa memperbanyak bekal tersebut.

Di antara bonus yang Allāh berikan kepada kita pada bulan Muharram ini adalah ibadah puasa. Yang mana Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam pernah bersabda:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ

_"Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhān adalah puasa pada bulan Allāh yang bernama Muharram.”_

(Hadīts Muslim nomor 1163)

Hadīts ini seakan-akan mengisyaratkan kepada kita akan dianjurkannya puasa seluruh bulan, (satu bulan penuh sejak tanggal 1 hingga tanggal terakhir), akan tetapi karena belum ditemukan dalīl atau contoh dari Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam. Dan disebutkan pula di sana, Beliau belum pernah berpuasa satu bulan penuh kecuali bulan Ramadhān saja, sebagaimana yang disampaikan oleh isteri Beliau dalam hadītsnya. Maka para ulamā membawa hadīts ini kepada anjuran memperbanyak puasa Muharram saja.

Jadi dibawa kepada anjuran memperbanyak, bukan anjuran untuk berpuasa satu bulan penuh dan bagi sahabat Bimbingan Islām yang sibuk tidak bisa berpuasa, maka setidaknya jangan melewatkan puasa pada tanggal 10 Muharram atau yang dinamakan hari AsySyura karena sebagaimana kita ketahui bersama bahwa puasa pada tanggal tersebut akan menghapus dosa satu tahun yang telah lalu.

Sebagaimana sabda Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam:

وصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

_"Dan puasa Asy Syura, saya berharap Allāh akan menghapus dosa satu tahun yang telah lalu.”_

[HR Muslim: 1162]

Apabila ada kemampuan maka bisa menambah dengan puasa pada tanggal 9 nya atau yang dinamakan dengan puasa Tasu'a.

Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam pernah bersabda:

لَئِنْ بَقِيتُ إِلَى قَابِلٍ لأَصُومَنَّ التَّاسِعَ

_"Apabila saya masih hidup hingga tahun depan, saya bertekad untuk puasa pada tanggal 9 nya juga.”_

[HR Muslim 2/798, Ibnu Majah 736, Ahmad 1/224, 236, 345, Baihaqi 4/287, Ibnu Abi Syaibah dalam Mushanafnya 3/58, Thabrani dalam Al Kabir 10/401, Thahawi 2/77 dan lain-lain]

Dan hal tersebut Beliau lakukan untuk menyelisihi orang-orang Yahūdi yang berpuasa pada tanggal 10 Muharram saja.

Kemudian bagi yang tidak bisa berpuasa pada tanggal 9 Muharram, maka bisa berpuasa pada tanggal 11 Muharram, karena padanya ada penyelisihan kepada orang-orang Yahūdi.

Puasa tanggal 9 dan 10 Muharram atau jika tidak bisa tanggal 9, maka berpuasa tanggal 10 dan tanggal 11nya, ini adalah tingkat yang kedua.

Adapun puasa yang lebih utama lagi adalah puasa tanggal 10 ditambah puasa tanggal 09 dan tanggal 11 Muharram, sehingga ia berpuasa tiga hari.

Walaupun belum ada hadīts shahīh yang berkaitan dengan hal ini, akan tetapi puasa tiga hari ini termasuk dalam sabda Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam di awal tadi, dimana puasa pada bulan Muharram merupakan puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhān.

Dan tentu, apabila dia memperbanyak puasa lebih dari tiga hari maka itu lebih utama.

Inilah pembahasan kita yang berkaitan dengan bulan Muharram dan ibadah puasanya.

Semoga pembahasan ini bermanfaat.

Wallāhu A'lam Bishawāb

وصلى الله على نبينا محمد

____________

Sebab Dinamakan Hari As Syura

🌍 BimbinganIslam.com
Selasa, 03 Muharram 1441 H / 03 September 2019 M
👤 Ustadz Ratno Abu Muhammad, Lc
📗 Serial Bulan Muharam 1441H
🔊 Halaqah 02| Sebab Dinamakan Hari Asysyura
⬇ Download audio: bit.ly/Muharam1441-H2
〰〰〰〰〰〰〰

*SEBAB DINAMAKAN HARI ASYSYURA*

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد الله و صلاة و سلم على رسول الله و على أله و أصحابه ومن تبعهم بإحسان الى يوم القيامة أما بعد

Sahabat Bimbingan Islām yang semoga selalu dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Pada bulan Muharram ini (bulan Syura) ada sebuah hari yang dinamakan dengan Asysyura yaitu hari ke-10 bulan Muharram.

Para ulama berselisih pendapat kenapa hari tersebut dinamakan Asy Syura. Menurut sebagian ulamā hari tersebut dinamakan Asy Syura karena diambil dari kata Asyr yang berarti kesepuluh.

√ Kata Asyura dan Asyr dalam bahasa Arab memiliki unsur pembentuk yang sama yaitu ع، ش، ر.

⇒ Ini pendapat pertama, bahwasanya Asysyura diambil dari kata Asyr yang artinya ke-10.

√ Hari kesepuluh tersebut dinamakan Asysyura diambil dari kata Asyarah yang artinya adalah 10.

Hal tersebut dikarenakan Allāh Subhānahu wa Ta'āla memberikan mukzijat atau kemuliaan kepada 10 nabi-Nya pada hari tersebut.

Siapa 10 nabi yang diberikan kemuliaan, Allāh berikan mukzijat yang besar pada hari Asysyura?

Diantaranya:

⑴ Nabi Mūsā Alayhissallām

Dimana Allāh Subhānahu wa Ta'āla menolong beliau pada hari itu yaitu Allāh membelah lautan dan menenggelamkan Fir'aun di laut merah.

⑵ Nabi Nūh alayhissallām

Dimana pada tanggal tersebut kapal beliau ketika terjadi banjir bandang yang menengelamkan wilayahnya sampai gunung-gunung ikut tengelam, kapal beliau bisa berlabuh di bukit Jūdī. 

Sebagaimana firman Allāh dalam surat Hūd ayat 44.

Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman:

وَقِيلَ يَٰٓأَرۡضُ ٱبۡلَعِي مَآءَكِ وَيَٰسَمَآءُ أَقۡلِعِي وَغِيضَ ٱلۡمَآءُ وَقُضِيَ ٱلۡأَمۡرُ وَٱسۡتَوَتۡ عَلَى ٱلۡجُودِيِّۖ وَقِيلَ بُعۡدٗا لِّلۡقَوۡمِ ٱلظَّٰلِمِينَ

_Dan difirmankan, “Wahai bumi! Telanlah airmu dan wahai langit (hujan!) berhentilah.” Dan air pun disurutkan dan perintah pun diselesaikan dan kapal itupun berlabuh di atas gunung Jūdī dan dikatakan, ”Binasalah orang-orang zhālim .”_

(QS. Hūd: 44)

⑶ Nabi Yūnus alayhissallām.

Beliau diselamatkan oleh Allāh dari perut ikan paus pada hari tersebut.

⑷ Nabi Ādam alayhissallām

Allāh Subhānahu wa Ta'āla menerima taubatnya pada hari tersebut.

⑸ Nabi Yūsuf alayhissallām

Allāh Subhānahu wa Ta'āla menyelamatkan beliau (dikeluarkan) dari sumur pembuangan ketika beliau dibuang oleh saudara-saudaranya di sumur, pada hari Asysyura ini.

⑹ Nabi Īsā alayhissallām

Dimana beliau dilahirkan pada hari tersebut dan beliau diangkat ke langit pada hari tersebut

⑺ Nabi Dāwūd alayhissallām

Dimana Allāh Subhānahu wa Ta'āla menerima taubatnya pada hari tersebut.

⑻ Nabi Ibrāhīm alayhissallām

Beliau adalah khālillurahman yang dilahirkan pada tanggal tersebut.

⑼ Nabi Ya'qub alayhissallām

Allāh Subhānahu wa Ta'āla mengembalikan penglihatannya setelah kebutaan yang menimpa beliau pada hari Asysyura ini.

⑽ Nabi Muhammad shallallāhu 'alayhi wa sallam

Dimana beliau (shallallāhu 'alayhi wa sallam) diampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan akan datang pada hari tersebut.

Itulah 10 nabi yang mendapatkan kemuliaan yang agung pada tanggal 10 Muharram atau pada hari Asysyura. Dan karena ada 10 nabi yang mendapatkan kemuliaan mukzijat besar maka hari tersebut dinamakan AsySyura diambil dari kata Asysyara yang artinya 10.

Informasi ini bisa kita lihat dalam karya Badrudin Al ‘Aini dalam kitāb Umdatul Qari Syarah Shahīh Bukhāri.

Dan beliau, Al ‘Aini rahimahullāh, menambahkan beberapa nabi yang mendapatkan kemuliaan pada tanggal tersebut (silahkan dirujuk pada kitāb beliau juz 11 hal 117 sampai 118)

Semoga pembahasan ini bermanfaat.

Wallāhu Ta'āla A'lam Bishawāb

وصلى الله على نبينا محمد

____________