Kamis, 21 September 2017

Tentang Bulan Muharam

๐ŸŒธ Muharram Sudah Datang Menyapa ๐ŸŒธ

๐ŸŒผ Sahabat Mutiara Islam, bulan Muharram sudah datang menyapa kita. Imam Al-Bukhari berkata "Berilmu Sebelum Berkata & Beramal", oleh karena itu hendaknya kita mengenal bulan yang mulia ini agar dibulan Muharram ini kita bisa beramal dengan baik dan benar.

๐ŸŒผ Sahabat, bulan Muharram merupakan salah satu bulan haram

Nabi ๏ทบ bersabda,

ุงู„ุณَّู†َุฉُ ุงุซْู†َุง ุนَุดَุฑَ ุดَู‡ْุฑًุง ู…ِู†ْู‡َุง ุฃَุฑْุจَุนَุฉٌ ุญُุฑُู…ٌ ุซَู„ุงَุซَุฉٌ ู…ُุชَูˆَุงู„ِูŠَุงุชٌ ุฐُูˆ ุงู„ْู‚َุนْุฏَุฉِ ูˆَุฐُูˆ ุงู„ْุญِุฌَّุฉِ ูˆَุงู„ْู…ُุญَุฑَّู…ُ ูˆَุฑَุฌَุจُ ู…ُุถَุฑَ ุงู„َّุฐِูŠ ุจَูŠْู†َ ุฌُู…َุงุฏَู‰ ูˆَุดَุนْุจَุงู†

๐Ÿƒ“Setahun terdiri dari dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram, tiga berurutan, yaitu Dzul-Qa’dah, Dzul-Hijjah dan Al-Muharram, serta Rajab Mudhar yang terletak antara Jumada dan Sya’ban“๐Ÿƒ
๐Ÿ“š(HR.Bukhari & Muslim)

๐Ÿ“ Pengertian Al-Muharram secara bahasa berarti waktu yang diharamkan.Muncul pertanyaan "diharamkan untuk apa?"
Untuk menzalimi diri-diri kita dan berbuat dosa.

Allah Ta’ala berfirman,

ุฅِู†َّ ุนِุฏَّุฉَ ุงู„ุดُّู‡ُูˆุฑِ ุนِู†ْุฏَ ุงู„ู„َّู‡ِ ุงุซْู†َุง ุนَุดَุฑَ ุดَู‡ْุฑุงً ูِูŠ ูƒِุชَุงุจِ ุงู„ู„َّู‡ِ ูŠَูˆْู…َ ุฎَู„َู‚َ ุงู„ุณَّู…َุงูˆَุงุชِ ูˆَุงู„ْุฃَุฑْุถَ ู…ِู†ْู‡َุง ุฃَุฑْุจَุนَุฉٌ ุญُุฑُู…ٌ ุฐَู„ِูƒَ ุงู„ุฏِّูŠู†ُ ุงู„ْู‚َูŠِّู…ُ ูَู„ุง ุชَุธْู„ِู…ُูˆุง ูِูŠู‡ِู†َّ ุฃَู†ْูُุณَูƒُู…ْ

๐Ÿƒ“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu di keempat bulan itu”๐Ÿƒ
๐Ÿ“š(QS At-Taubah: 36)

Pada ayat di atas Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

{ ูَู„ุง ุชَุธْู„ِู…ُูˆุง ูِูŠู‡ِู†َّ ุฃَู†ْูُุณَูƒُู…ْ }

“Janganlah kalian menzalimi diri-diri kalian di dalamnya”, karena berbuat dosa pada bulan-bulan haram ini lebih berbahaya daripada di bulan-bulan lainnya. Qatadah rahimahullah pernah berkata:

ุฅู†َّ ุงู„ุธُّู„ْู…َ ูِูŠ ุงู„ْุฃَุดْู‡ُุฑِ ุงู„ْุญُุฑُู…ِ ุฃَุนْุธَู…ُ ุฎَุทِูŠْุฆَุฉً ูˆَูˆِุฒْุฑุงً ู…ِู†َ ุงู„ุธُّู„ْู…ِ ูِูŠْู…َุง ุณِูˆَุงู‡َุง، ูˆَุฅِู†ْ ูƒَุงู†َ ุงู„ุธُّู„ْู…ُ ุนَู„َู‰ ูƒُู„ِّ ุญَุงู„ٍ ุนَุธِูŠْู…ุงً، ูˆَู„َูƒِู†َّ ุงู„ู„ู‡َ ูŠُุนَุธِّู…ُ ู…ِู†ْ ุฃَู…ْุฑِู‡ ู…َุง ูŠَุดَุงุกُ.

๐Ÿƒ“Sesungguhnya berbuat kezaliman pada bulan-bulan haram lebih besar kesalahan dan dosanya daripada berbuat kezaliman di selain bulan-bulan tersebut. Meskipun berbuat zalim pada setiap keadaan bernilai besar, tetapi Allah membesarkan segala urusannya sesuai apa yang dikehendaki-Nya.”๐Ÿƒ
๐Ÿ“š(Tafsir ibnu Abi hatim)

๐ŸŒผ Sahabat, bulan Muharram juga disebut bulan Allah. Dan dibulan Muharram dianjurkan untuk memperbanyak puasa

Rasulullah ๏ทบ bersabda,

ุฃَูْุถَู„ُ ุงู„ุตِّูŠَุงู…ِ ุจَุนْุฏَ ุฑَู…َุถَุงู†َ ุดَู‡ْุฑُ ุงู„ู„َّู‡ِ ุงู„ْู…ُุญَุฑَّู…ُ ูˆَุฃَูْุถَู„ُ ุงู„ุตَّู„ุงَุฉِ ุจَุนْุฏَ ุงู„ْูَุฑِูŠุถَุฉِ ุตَู„ุงَุฉُ ุงู„ู„َّูŠْู„ِ

๐Ÿƒ”Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah yaitu Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.”๐Ÿƒ
๐Ÿ“š(HR. Muslim)

๐Ÿ‘ค Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan,
๐Ÿƒ“Hadits ini merupakan penegasan bahwa sebaik-baik bulan untuk berpuasa adalah pada bulan Muharram.”๐Ÿƒ
๐Ÿ“š(Syarh Shahih Muslim)

๐ŸŒผ Sahabat, puasa yang paling dianjurkan pada bulan Muharram adalah puasa 'Asyura. Yaitu puasa pada tanggal 10 Muharram

ูˆَุณُุฆِู„َ ุนَู†ْ ุตَูˆْู…ِ ูŠَูˆْู…ِ ุนَุฑَูَุฉَ ูَู‚َุงู„َ « ูŠُูƒَูِّุฑُ ุงู„ุณَّู†َุฉَ ุงู„ْู…َุงุถِูŠَุฉَ ูˆَุงู„ْุจَุงู‚ِูŠَุฉَ ». ู‚َุงู„َ ูˆَุณُุฆِู„َ ุนَู†ْ ุตَูˆْู…ِ ูŠَูˆْู…ِ ุนَุงุดُูˆุฑَุงุกَ ูَู‚َุงู„َ « ูŠُูƒَูِّุฑُ ุงู„ุณَّู†َุฉَ ุงู„ْู…َุงุถِูŠَุฉَ

๐Ÿƒ“Nabi ๏ทบ ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab, ”Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa ’Asyura? Beliau menjawab, ”Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.”๐Ÿƒ
๐Ÿ“š(HR. Muslim)

๐ŸŒผ Sahabat, kerjakan juga puasa Tasu’a (9 Muharram) dalam rangka menyelisihi Yahudi.
Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhuma berkata bahwa ketika Nabi ๏ทบ melakukan puasa hari ’Asyura dan memerintahkan kaum muslimin untuk melakukannya, pada saat itu ada yang berkata,

ูŠَุง ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ ุฅِู†َّู‡ُ ูŠَูˆْู…ٌ ุชُุนَุธِّู…ُู‡ُ ุงู„ْูŠَู‡ُูˆุฏُ ูˆَุงู„ู†َّุตَุงุฑَู‰.

๐Ÿƒ“Wahai Rasulullah, hari ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nashrani.”๐Ÿƒ
Lantas beliau mengatakan,

ูَุฅِุฐَุง ูƒَุงู†َ ุงู„ْุนَุงู…ُ ุงู„ْู…ُู‚ْุจِู„ُ – ุฅِู†ْ ุดَุงุกَ ุงู„ู„َّู‡ُ – ุตُู…ْู†َุง ุงู„ْูŠَูˆْู…َ ุงู„ุชَّุงุณِุนَ

๐Ÿƒ“Apabila tiba tahun depan –insya Allah (jika Allah menghendaki)- kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan.”๐Ÿƒ
Ibnu Abbas mengatakan,

ูَู„َู…ْ ูŠَุฃْุชِ ุงู„ْุนَุงู…ُ ุงู„ْู…ُู‚ْุจِู„ُ ุญَุชَّู‰ ุชُูˆُูِّู‰َ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…-.

๐Ÿƒ“Belum sampai tahun depan, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam sudah keburu meninggal dunia.”๐Ÿƒ
๐Ÿ“š(HR. Muslim)

๐Ÿ‘ค Ibnu Rajab berkata,
๐Ÿƒ”Di antara ulama yang menganjurkan berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram sekaligus adalah Imam Asy Syafi’i, Imam Ahmad, dan Ishaq. Adapun Imam Abu Hanifah menganggap makruh jika seseorang hanya berpuasa pada hari kesepuluh saja.”๐Ÿƒ
๐Ÿ“š(Latho-if Al Ma’arif)

♻ Silahkan disebarluaskan tanpa menghilangkan informasi Mutiara Islam
๐ŸŒผ Mutiara Islam ๐ŸŒผ
๐Ÿ”ธPin : D45017AE
๐Ÿ”ธTelegram : https://telegram.me/mutiaraislam16
๐Ÿ”ธInstagram : @mutiaraislam16
๐Ÿ”ธDaftar Grup Kajian Mutiara Islam di whats app
✉ Ketik :
Daftar#nama#pekerjaan#kotadomisili#jeniskelamin
Kirim lewat Whats App ke 082221869269
๐Ÿ“ Pendaftaran lewat SMS tidak diterima

Minggu, 01 Januari 2017

Yukk biasakan ucap salam..

Assalamu'alaikum Catatanku,,

Siapa yang muslim,yukk biasakan memulai salam terhadap sesama muslim,,

Muraja’ah: Ustadz Aris Munandar
Saudariku, betapa banyaknya umat muslim yang berpaling dari sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kemudian menggantinya dengan kebiasaan orang-orang kafir. Lihatlah bagaimana kebiasaan mereka dalam berpakaian, berkata, tata cara makan, dan pola pikir yang sangat jauh dari sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam namun mirip kebiasaan orang-orang kafir.
Pembaca yang budiman, tidakkah kita pernah mendengar sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk dalam golongan kaum tersebut.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)
Maka kita semestinya bersemangat dalam melakukan kebaikan dan menghidupkan serta menyuburkan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Saudariku seakidah, menebar salam antar umat muslim adalah salah satu sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hendaknya setiap diri menumbuhkan kebiasaan yag mulia ini pada diri sendiri dan lingkungannya.
Dalam Shahih Muslim (54) disebutkan: Dari Abu Hurairah radiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Kalian tidak akan masuk surga sehingga kalian beriman, dan tidak dikatakan beriman sebelum kalian saling mencintai. Salah satu bentuk kecintaan adalah menebar salam antar sesama muslim.”
Di dalam hadits tersebut Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan diantara syarat masuk surga adalah keimanan kemudian menggantungkan keimanan dengan saling cinta-mencintai sesama muslim, dan itu semua tidak akan terwujud kecuali dengan salah satu caranya, yaitu menebarkan salam antara sesama muslim.
Definisi Salam
Ulama berbeda pendapat akan makna salam dalam kaliamat ‘Assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuhu’. Berkata sebagian ulama bahwasanya salam adalah salah satu nama dari nama-nama Allah sehingga kalimat ‘Assalaamu ‘alaik’ berarti Allah bersamamu atau dengan kata lain engkau dalam penjagaan Allah. Sebagian lagi berpendapat bahwa makna salam adalah keselamatan sehingga maknanya ‘Keselamatan selalu menyertaimu’. Yang benar, keduanya adalah benar sehingga maknanya semoga Allah bersamamu sehingga keselamatan selalu menyertaimu.
Wajibnya Menjawab Salam
Saudariku seiman, jika ada yang mengucapkan salam kepada kita sedang kita dalam kondisi sendiri, maka kita wajib menjawabnya karena menjawab salam dalam kondisi tersebut hukumnya adalah fardu ‘ain. Sedang jika salam diucapkan pada suatu rombongan atau kelompok, maka hukum menjawabnya adalah fardu kifayah. Jika salah satu dari kelompok tersebut telah menjawab salam yang diucapkan kepada mereka, maka sudah cukup. Sedang hukum memulai salam adalah sunnah (dianjurkan) namun untuk kelompok hukumnya sunnah kifayah, jika sudah ada yang mengucapkan maka sudah cukup.
Dari Ali bin Abi Thalib, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sudah mencukupi untuk suatu rombongan jika melewati seseorang, salah satu darinya mengucapkan salam.” (HR. Ahmad dan Baihaqi)
Adab Mengucapkan Salam
1. Mengucapkannya Dengan Sempurna
Pembaca, semoga Allah merahmatiku dan merahmati kalian semua, sangat dianjurkan bagi kita untuk mengucapkan salam dengan sempurna, yaitu dengan mengucapkan, “Assalaamu’alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu.”
Hal ini berdasarkan hadits dari ‘Imran bin Hushain radiallau ‘anhu, ia berkata: “Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengucapkan , ‘Assalaamu’alaikum’. Maka dijawab oleh Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam kemudian ia duduk, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sepuluh’. Kemudian datang lagi orang yang kedua, memberi salam, ‘Assalaamu’alaikum wa Rahmatullaah.’ Setelah dijawab oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ia pun duduk, Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Dua puluh’. Kemudian datang orang ketiga dan mengucapkan salam: ‘Assalaamu’alaikum wa rahmatullaahi wa baraakaatuh’. Maka dijawab oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian ia pun duduk dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Tiga puluh’.” (Hadits Riwayat Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad no. 986, Abu Dawud no. 5195, dan At-Tirmidzi no. 2689 dan beliau meng-hasankannya).
2. Memulai Salam Terlebih Dahulu
Saudariku di jalan Allah, memulai mengucapkan salam kepada orang lain adalah sangat dianjurkan. Hendaknya yang lebih muda mengucapkan salam kepada yang lebih tua, yang lewat memberi salam kepada yang sedang duduk, dan yang sedikit mengucapkan salam kepada yang banyak, serta yang berkendaraan mengucapkan salam kepada yang berjalan. Hal tersebut sejalan dengan hadist dari Abu Hurairah. Pengucapan salam yang berkendaraan kepada yang berjalan adalah sebagai bentuk syukur dan salah satu keutamaannya adalah agar menghilangkan kesombongan.
Dalam hadits tersebut, bukan berarti bahwa apabila orang-orang yang diutamakan untuk memulai salam tidak melakukannya, kemudian gugurlah ucapan salam atas orang yang lebih kecil, atau yang tidak berkendaraan, dan semisalnya. Akan tetapi Islam tetap menganjurkan kaum muslimin mengucapkan salam kepada yang lainnya walaupun orang yang lebih dewasa kepada yang lebih muda atau pejalan kaki kepada orang yang berkendaraan, sebagaiman sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Yang lebih baik dari keduanya adalah yang memulai salam.” (HR. Bukhori: 6065, Muslim: 2559)
Salah satu upaya menyebarkan salam diantar kaum muslimin adalah mengucapkan salam kepada setiap muslim, walaupun kita tidak mengenalnya.
Hal ini didasari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: Dari ‘Abdullah bin Amr bin Ash radiallahu ‘anhuma, ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Islam bagaimana yang bagus?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Engkau memberi makan ( kepada orang yang membutuhkan), mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenal dan yang tidak engkau kenal.” (HR. Bukhori: 2636, Muslim: 39)
3. Mengulangi Salam Tatkala Berjumpa Lagi Walaupun Berselang Sesaat
Bagi seseorang yang telah mengucapkan salam kepada saudaranya, kemudian berpisah, lalu bertemu lagi walaupun perpisahan itu hanya sesaat, maka dianjurkan mengulang salamnya. Bahkan seandainya terpisah oleh suatu pohon lalu berjumpa lagi, maka dianjurkan mengucapkan salam, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Apabila di antara kalian berjumpa dengan saudaranya, maka hendaklah mengucapkan salam kepadanya. Apabila terhalang oleh pohon, dinding, atau batu (besar), kemudian dia berjumpa lagi, maka hendaklah dia mengucapkan salam (lagi).” (HR. Abu Dawud: 4200, dishohihkan oleh Al-Albani dalam Misykat al-Mashobih: 4650, dan lihat Silsilah Shohihah: 186)
4. Tidak Mengganggu Orang yang Tidur Dengan Salamnya
Dari Miqdad bin Aswad radiallahu ‘anhu, beliau berkata: “Kami mengangkat jatah minuman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (karena beliau belum datang), kemudian beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam datang di malam hari, maka beliau mengucapkan salam dengan ucapan yang tidak sampai mengganggu/ membangunkan orang tidur dan dapat didengar orang yang tidak tidur, kemudian beliau masuk masjid dan sholat lalu datang (kepada kami) lalu beliau minum (minuman kami).” (HR. Timidzi: 2719 dan dishohihkan oleh Al-Albani dalam Adab Az-Zifaf hal. 167-196 cet. terbaru)
5. Tidak Memulai Ucapan Salam Kepada Orang Yahudi dan Nasrani
Dari Ali bin Abi Thalib radiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Janganlah kalian mengucapkan salam lebih dahulu kepada Yahudi dan Nashrani, dan bila kalian bertemu mereka pada suatu jalan maka desaklah mereka ke sisi jalan yang sempit.”
Hadits ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang mulia dan unggul dari yang lainnya. Jika mereka mengucapkan salam kepada kita, maka balaslah salamnya dengan ucapan ‘Wa ‘alaikum’.
6. Berusaha Membalas Salam Dengan yang Lebih Baik atau Semisalnya
Maksudnya, tidak layak kita membalas salam orang lain dengan salam yang lebih sedikit. Sebagaimana Allah berfirman yang artinya:
“Apabila kalian diberi salam/penghormatan, maka balaslah dengan yang lebih baik atau balaslah dengan yang serupa.” (QS. An-Nisa’: 86)
Kebiasaan Para Sahabat Berjabat Tangan
Adalah kebiasaan para sahabat jika mereka berjumpa maka saling berjabat tangan antar satu dengan yang lain. Maka apabila kita bertemu dengan seorang teman, cukupkanlah dengan berjabat tangan disertai dengan ucapan salam (Assalaamu’alaikum wa rahmatullaahi wa baraakaatuh) tanpa berpelukan kecuali ketika menyambut kedatangannya dari bepergian, karena memeluknya pada saat tersebut sangat dianjurkan. Hal ini berdasarkan hadits Anas bin Malik radiallahu ‘anhu, ia berkata:
“Apabila sahabat-sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saling berjumpa, maka mereka saling berjabat tangan dan apabila mereka datang dari bepergian, mereka saling berpelukan.” (HR. At-Tabrani dalam Al-Mu’jamul Ausath no. 97 dan Imam Al-Haitsami berkata dalam kitab Majma’uz Zawaa’id VIII/ 36, “Para perawinya adalah para perawi tsiqah.”)
Saudariku muslimah, yang berusaha meniti jalan kebenaran, hendaklah adab-adab di atas kita jaga. Kita berusaha untuk menanamkannya pada diri kita, memupuknya, memeliharanya serta mengajak orang lain kepadanya. Semoga Allah, Dzat yang membalas kebaikan sebesar dzarrah dengan kebaikan dan membalas keburukan sebesar dzarrah dengan keburukan memberikan kita keistiqamahan untuk senantiasa berjalan di atas Kitabullah dan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Wa Allahu A’lam.
Maraji:
  1. Terjemah: Adab Harian Muslim Teladan. ‘Abdul Hamid bin ‘Abdirrahman as-Suhaibani. Pustaka Ibnu Katsir. Cetakan pertama. 2005.
  2. Majalah Al-Furqon Tahun 6 Edisi 7. Shofar 1428 H.
  3. Catatan Kajian ‘Kitabul Jami’ min Taudhiihul Ahkam min Buluughul Maraam’.
***
Sumber: https://muslimah.or.id/62-ucapkanlah-salam-jawablah-salam.html

 PENULISAN LAFAZ SALAM YANG BENAR


ucapan salam adalah sunah yang diajarkan oleh Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam, akan tetapi sebagian kaum muslimin salah dalam mengucapkannya, sebagian salah dalam menuliskan atau melafazhkan, sebagiannya lagi salah dalam mengucapkan salam dengan meringkasnya menjadi kata yang tidak lagi menjadi
salam.
Dalam bahasa arab, tulisan salam secara lengkap adalah seperti ini,
ุงَู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ
Pembacaannya adalah “Assalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh”, kalau mau terperinci panjang pendeknya di tulis “Assalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh”, perhatikan panjang dan pendeknya…
Makna kalimat salam tersebut di antaranya adalah, “Semoga keselamatan, rahmat Allah dan berkah-Nya tercurah kepadamu.”
Ucapan salam di atas adalah bentuk salam yang paling sempurna, adapun bentuk pengucapan lain bisa dengan mengucapkan,
ุงَู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ
“Assalamu ‘alaikum warahmatullah”
Atau,
ุงَู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ
“Assalamu ‘alaikum”
Dasarnya adalah hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
ุนَู†ْ ุนِู…ْุฑَุงู†َ ุจْู†ِ ุญُุตَูŠْู†ٍ ู‚َุงู„َ ุฌَุงุกَ ุฑَุฌُู„ٌ ุฅِู„َู‰ ุงู„ู†َّุจِู‰ِّ -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ูَู‚َุงู„َ ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ. ูَุฑَุฏَّ ุนَู„َูŠْู‡ِ ุงู„ุณَّู„ุงَู…َ ุซُู…َّ ุฌَู„َุณَ ูَู‚َุงู„َ ุงู„ู†َّุจِู‰ُّ -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- : ุนَุดْุฑٌ . ุซُู…َّ ุฌَุงุกَ ุขุฎَุฑُ ูَู‚َุงู„َ ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„َّู‡ِ. ูَุฑَุฏَّ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูَุฌَู„َุณَ ูَู‚َุงู„َ : ุนِุดْุฑُูˆู†َ . ุซُู…َّ ุฌَุงุกَ ุขุฎَุฑُ ูَู‚َุงู„َ ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ. ูَุฑَุฏَّ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูَุฌَู„َุณَ ูَู‚َุงู„َ : ุซَู„ุงَุซُูˆู†َ
Dari Imran Ibn Hushain radhiyallahu ‘anhu berkata, “Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu mengucapkan “Assalamu ‘alaikum”. Nabi menjawab salam itu, lalu orang itu duduk. Nabi berkata, “sepuluh (kebaikan)”. Kemudian datang orang lain dan mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah”. Nabi menjawabnya, lalu orang itu duduk dan Nabi berkata, “Dua puluh (kebaikan)”. Kemudian datang orang lain lagi dan mengucapkan “Assalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wabarakatuh”. Nabi membalas salamnya lalu dia duduk dan Nabi berkata, “Tiga puluh (kebaikan).” (HR. Abu Daud)
Membalas Salam
Adapun bentuk membalas salam adalah berdasarkan firman Allah ta’ala dalam surat an-Nisa,
ูˆَุฅِุฐَุง ุญُูŠِّูŠุชُู…ْ ุจِุชَุญِูŠَّุฉٍ ูَุญَูŠُّูˆุง ุจِุฃَุญْุณَู†َ ู…ِู†ْู‡َุง ุฃَูˆْ ุฑُุฏُّูˆู‡َุง
“Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa).”
(QS. An Nisa’: 86)
Dalam ayat ini Allah ta’ala memerintahkan kita untuk membalas salam dengan yang lebih baik, sehingga kalau yang memberi salam mengucapkan,
ุงَู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ
“Assalamu ‘alaikum”
Maka minimal kita jawab dengan mengucapkan,
ูˆَุนَู„َูŠْูƒُู…ُ ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ
“Wa ‘alaikumus salam”
Kalau kita ingin membalas dengan yang lebih lengkap dengan mengucapkan,
ูˆَุนَู„َูŠْูƒُู…ُ ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ
“Wa ‘alaikumus salam wa rahmatullah”
Atau,
ูˆَุนَู„َูŠْูƒُู…ُ ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ
“Wa ‘alaikumus salam wa rahmatullahi wabarakatuh”
Maka ini lebih baik.
Jadi apabila yang memberi salam mengucapkan lafazh yang lengkap, maka sepantasnya kita untuk membalas dengan ucapan salam yang lengkap juga.
Perhatian!! Kesalahan yang sering ditemui dalam pengucapan salam adalah penyingkatan salam dengan tulisan “ass”, “ass.wr.wb”, “asw” atau yang lainnya, maka ucapan seperti ini bukanlah salam, hendaknya ketika menulis komentar, sms atau media lainnya kita tidak menuliskan seperti itu. Tulislah dengan lafazh yang benar seperti “assalamu ‘alaikum”, atau kalau memang tergesa-gesa tidak di tulis juga tidak apa-apa.
Marilah kita simak singkatan ini. Dalam kamus linguistik yang saya punya, arti dari kata Ass yang berasal dari bahasa Inggris itu adalah sebagai berikut;
“Ass” berarti: Pertama, kb. (animal) yang artinya keledai. Kedua, orang yang bodoh. Don’t be a silly (Janganlah sebodoh itu). Dan ketiga, Vlug (pantat).
Padahal seperti kita ketahui ucapan Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh adalah sebuah ucapan salam sekaligus doa yang kita tujukan kepada orang lain. Ucapan salam dalam Islam sesungguhnya merupakan do’a seorang Muslim terhadap saudara Muslim yang lain. Maka, apabila kita mengucap salam dengan hanya menuliskan “Ass”, secara tidak sadar mungkin kita malah mendoakan hal yang buruk terhadap saudara kita.
Kita paham, mungkin banyak orang diantara kita cukup sibuk dan ingin cepat buru-buru menulis pesan. Barangkali, singkatan itu bisa mempercepat pekerjaan. Karena itu, penulis menyarankan, jika memang keadaan sedang tidak memungkinkan untuk menulis salam lewat SMS dengan kalimat lengkap karena sedang menyetir di jalan, misalnya, solusinya cukup mudah adalah menulis pesan to the point saja. Tulislah “met pagi, met siang, met malam dan seterusnya. Ini masih lebih baik dibandingkan kita harus memaksakan diri menggunakan singkatan dari doa keselamatan Assalamu’alaikum menjadi “Ass” (pantat).
Jangan sampai awalnya kita ingin menyampaikan doa keselamatan yang terjadi justru sebaliknya, mendoakan keburukan. Kalau boleh saya mengistilahkah, niat baik ingin berdoa, jadinya malah ucapan kotor.
Ucapan salam adalah ucapan penghormatan dan doa.Apabila kita dihormati dengan suatu penghormatan maka seharusnya kita membalas dengan sebuah penghormatan pula yang lebih baik, atau minimal, balaslah dengan yang serupa.Sesungguhnya Allah akan memperhitungkan setiap yang kamu kerjakan.
Hanya saja, kalau kita mengganti ucapan kalimat salam arti awalnya sangat mulia, maka,yang terjadi adalah sebaliknya, salah dan bisa-bisa menjadi umpatan kotor.
Karena itu, jika tidak berhati-hati, mengganti ucapan Assalamu’alaikum (Semoga sejahtera atasmu) dengan menyingkatnya menjadi “Ass” (pantat), ini mirip dengan mengganti doa yang baik dengan bahasa jalanan orang Jakarta, yang artinya kira-kira, berubah arti menjadi (maaf) “Pantat Lu!”
Dan kata assaamu ini artinya kematian. Kata ini adalah plesetan dari “Assalaamu ‘alaikum”. Maka nabi berkata, “Kalau orang kafir mengatakan padamu assaamu ‘alaikum, maka jawablah dengan wa ‘alaikum (Dan semoga atas kalian pula).” [HR. Bukhari]

Demikian adalah sedikit artikel yang saya ambil dari berbagai sumber.Nah, gimana sahabat Muslimah,,sekarang sudah ada sedikit masukan kan tentang pengertian salam dan bagaimana cara pengucapan maupun penulisannya?/๐Ÿ˜ˆsekarang tinggal kita aplikasikan ke dalam keseharian kita nih,, bukan maksud sok alim,,tapi perbanyak ucap salam kan juga sama saja kita perbanyak berdoa meski dalam hal terkecil
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh: Semoga keselamatan dan rahmat Allah serta keberkahanNya terlimpah kepada kalian
◾Waalaikumsalam warahmarullahi wabarakatuh: Dan semoga keselamatan dan rahmat Allah serta keberhanNya terlimpah juga kepada kalian


yuk dimulai dari sekarang , kalau bertemu dengan sesama muslim , apalagi dia orang yang sudah kenal kita mari kita memulai ucapkan salam , ,
semoga kita termasuk orang - orang yang istiqomah ya ,, 
aamiin